3.2. Bagaimana Bermigrasi
In order to guarantee continuity of the services, each computer migration must be planned and executed according to the plan. This principle applies whatever the operating system used.
3.2.1. Survey dan Mengidentifikasi Layanan
Sesederhana seperti terlihat, langkah ini penting. Seorang administrator benar-benar tahu aturan prinsip masing-masing server, namun aturan dapat berubah, dan kadang pengguna berpengalaman mungkin telah memasang layanan yang “liar”. Mengetahui hal tersebut setidaknya akan mengizinkan Anda untuk memutuskan apa yang akan dilakukan dengannya, daripada menghapusnya semena-mena.
For this purpose, it is wise to inform your users of the project before migrating the server. To involve them in the project, it may be useful to install the most common free software programs on their desktops prior to migration, which they will come across again after the migration to Debian; Libre Office and the Mozilla suite are the best examples here.
3.2.1.1. Jaringan dan Proses
Alat
nmap
(dalam paket dengan nama yang sama) akan mengidentifikasi secara cepat layanan Internet yang dihostkan oleh mesin jaringan terhubung tanpa perlu masuk ke dalamnya. Mudahnya panggil perintah berikut pada mesin yang terhubung pada jaringan yang sama:
$
nmap mirwiz
Starting Nmap 6.00 ( http://nmap.org ) at 2012-12-17 11:34 CET
Nmap scan report for mirwiz (192.168.1.104)
Host is up (0.0037s latency).
Not shown: 999 closed ports
PORT STATE SERVICE
22/tcp open ssh
Nmap done: 1 IP address (1 host up) scanned in 0.13 seconds
If the server is a Unix machine offering shell accounts to users, it is interesting to determine if processes are executed in the background in the absence of their owner. The command
ps auxw
displays a list of all processes with their user identity. By checking this information against the output of the
who
command, which gives a list of logged in users, it is possible to identify rogue or undeclared servers or programs running in the background. Looking at
crontabs
(tables listing automatic actions scheduled by users) will often provide interesting information on functions fulfilled by the server (a complete explanation of
cron
is available in
Bagian 9.7, “Scheduling Tasks with cron
and atd
”).
Pada beberapa kasus, penting untuk memback-up server Anda: memungkinkan pemulihan informasi setelah sesuatu dilakukan, ketika pengguna melaporkan masalah khusus disebabkan oleh migrasi.
3.2.2. Mem-back up Konfigurasi
It is wise to retain the configuration of every identified service in order to be able to install the equivalent on the updated server. The bare minimum is to make a backup copy of the configuration files.
For Unix machines, the configuration files are usually found in /etc/
, but they may be located in a sub-directory of /usr/local/
. This is the case if a program has been installed from sources, rather than with a package. In some cases, one may also find them under /opt/
.
Untuk mengelola layanan data (seperti basisdata), sangat direkomendasikan untuk mengekspor data ke format standar yang nantinya akan mudah diimpor oleh perangkat lunak baru. Seperti format yang biasanya berupa mode teks dan terdokumentasi; mungkin, sebagai contoh, SQL dump untuk basisdata, atau berkas LDIF untuk server LDAP.
Setiap perangkat lunak server itu berbeda, dan tidak mungkin menjelaskan semua kasus secara detail. Bandingkan dokumentasi perangkat lunak yang ada dan yang baru apakah ada bagian yang dapat dieksport (dapat diimpor) dan yang memerlukan penanganan manual. Membaca buku ini akan menglarifikasi konfigurasi program server Linux utama.
3.2.3. Mengambil Alih sebuah Server Debian yang Ada
Agar pengambilalihan pemeliharaan efektif, pertama analisa mesin yang sedang berjalan dengan Debian.
Berkas pertama yang dicek ialah /etc/debian_version
, yang biasanya berisi nomor versi sistem Debian yang terinstall (bagian dari paket base-file). Jika menunjukkan codename/sid
, itu berarti sistem telah diperbarui dengan paket dari distribusi pengembangan (entah itu testing atau unstable).
Program apt-show-versions
(dari paket Debian dengan nama sama) periksa daftar paket terinstall dan identifikasi versi yang tersedia. aptitude
juga dapat digunakan untuk tugas ini, albeit dengan cara yang kurang semantik.
Sekilas pada berkas /etc/apt/sources.list
akan menampilkan dari mana paket Debian terinstall. Jika ada beberapa nampak dari sumber tak diketahui, administrator mungkin memilih untuk menginstall ulang sepenuhnya sistem komputer untuk mengoptimalkan kompabilitas dengan perangkat lunak yang disediakan oleh Debian.
Berkas sources.list
merupakan indokator yang baik: mayoritas administrator memertahankannya, setidaknya di komentar, daftar sumber APT yang digunakan sebelumnya. Namun Anda harus ingat bahwa mungkin sumber yang digunakan sebelumnya telah dihapus, dan beberapa paket yang diambil secara acak dari Internet mungkin telah diinstall secara manual (dengan perintah dpkg
). Dalam hal ini, mesin mislead dalam tampilannya sebagai Debian “standard”. Ini alasan mengapa Anda harus memerhatikan beberapa indikasi yang akan memberikan presence pada paket eksternal (berkas deb
nampak di direktori yang tak biasa, nomor versi paket dengan akhiran khusus mengindikasikan paket tersebut berasal dari luar proyek Debian, seperti ubuntu
atau lmde
, dll)
Demikian pula, menarik untuk menganalisa isi dari direktori /usr/local/
, yang tujuannya memang berisi program yang dicompile dan diinstall secara manual. Mendaftar perangkat lunak terinstall dengan cara ini adalah instruktif, karena ini menimbulkan pertanyaan pada alasan mengapa tidak menggunakan paket Debian yang sesuai, jika paket tersebut ada.
3.2.4. Menginstall Debian
Setelah seluruh informasi yang diperlukan pada server tersebut diketahui, kita dapat mematikannya dan mulai menginstall Debian.
Untuk memilih versi yang sesuai, kita harut tahu arsitektur komputernya. Jika merupakan PC terkini, sepertinya amd64 (PC lawas biasanya i386). Dalam kasus lain, kita dapat memersempit kemungkinan menurut sistem yang sebelumnya digunakan.
Tabel 3.1 tidak dimaksudkan lengkap, tapi mungkin membantu. Dalam beberapa kasus, dokumentasi asli komputer merupakan sumber yang reliable untuk menemukan informasi ini.
Tabel 3.1. Sistem operasi dan arsitektur yang sesuai
Sistem Operasi | Arsitektur |
---|
DEC Unix (OSF/1) | alpha, mipsel |
HP Unix | ia64, hppa |
IBM AIX | powerpc |
Irix | mips |
Mac OS | amd64, powerpc, i386, m68k |
z/OS, MVS | s390x, s390 |
Solaris, SunOS | sparc, i386, m68k |
Ultrix | mips |
VMS | alpha |
Windows 95/98/ME | i386 |
Windows NT/2000 | i386, alpha, ia64, mipsel |
Windows XP / Windows Server 2008 | i386, amd64, ia64 |
Windows Vista / Windows 7 / Windows 8 | i386, amd64 |
3.2.5. Menginstall dan Mengonfigurasi Layanan Terpilih
Setelah Debian terinstall, kita harus menginstall dan mengonfigurasi satu per satu semua layanan yang komputer tersebut harus sajikan. Konfigurasi baru Konfigurasi baru harus memertimbangkan yang utama untuk memastikan transisi yang lembut. Seluruh informasi yang dikumpulkan pada kedua langkah sebelumnya berguna untuk menyelesaikan bagian ini.
Sebelum melompat ke latihan ini dengan dua kaki, sangat disarankan Anda membaca peringatan pada buku ini. Setelah itu Anda akan lebih memahami bagaimana mengonfigurasi layanan yang diharapkan.